SISTEM YANG BERLAKU DI MASYARAKAT SOSIAL DAN PERBEDAAN MASYARAKAT DESA DENGAN MASYARAKAT KOTA
Pengertian Sistem Sosial
Secara umum sistem sosial dapat di artikan sebagai suatu sistem
yang terdiri sekumpulan tindakan yang dibentuk dari berbagai interaksi sosial
antara satu individu dengan individu yang lainnya yang dimana akan selalu
tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sistem sosial ini dapat terbentuk dengan
sendirinya yaitu karena adanya satu penilaian umum yang telah menjadi sebuah
kesepakatan diantara kelompok masyarakat. Penilaian umum ini biasanya memiliki
standar-standar tertentu yang di sebut juga dengan norma sosial.
Adapun pengertian dari sistem sosial juga banyak di kemukakan oleh
para ahli yang diantaranya adalah Talcott Persons. Menurut Talcott Persons
sistem sosial dapat di definisikan sebagai suatu proses interaksi yang terjadi
di dalam masyarakat diantara para pelaku sosial. Interaksi yang terjadi
diantara para pelaku sosial ini tentunya akan melibatkan sebuah struktur relasi
yang menurut Talcott Persons di sebut sebagai sebuah system sosial
Bentuk Sistem Sosial
Ada
banyak sekali bentuk dari sistem sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh dari bentuk sistem sosial yang pertama adalah gotong royong.
Gotong royong merupakan sebuah kegiatan bentuk dari sistem
sosial yang di lakukan oleh sekelompok orang secara bersama-sama sehingga hal
yang di kerjakan akan menjadi lebih lancer, mudah, dan juga ringan. Ada banyak
contoh dari kegiatan gotong royong ini diantaranya adalah pembangunan fasilitas
umum ataupun kegiatan untuk membersihkan lingkungan setempat.
Bentuk dari contoh dari bentuk sistem sosial ini tentunya akan
membuat hubungan kelompok ataupun individu di dalam sebuah masyarakat tersebut
menjadi lebih erat dan dekat sehingga akan tercipta sebuah lingkungan sosial
yang harmonis dimana satu sama lain akan saling membantu.
Contoh Sistem Sosial
Contoh dari sistem sosial adalah kerja bakti. Kerja bakti
merupakan sebuah sarana antar warga untuk dapat melakukan kegiatan secara
bersama-sama sehingga akan menciptakan rasa kenyamanan untuk melaksanakan suatu
proyek kegiatan untuk kepentingan umum. Kerja bakti ini biasanya akan timbul
karena adanya inisiatif dari warga atau sekelompok orang di dalam masyarakat
atau adanya perintah dari atasan. Untuk contoh kegiatannya antara lain adalah
seperti membersihkan saluran air dan lainnya.
Adapun untuk contoh lainya dari sistem sosial adalah seperti adanya musyawarah di dalam suatu
masyarakat untuk memutuskan hal yang di anggap merupakan kepentingan bersama.
Hal ini biasanya merupakan inisiatif dari warga sendiri yang di pimpin oleh
atasan atau seseorang yang di akui sebagai pemimpin di dalam sebuah masyarakat.
Perbedaan masyarakat Pedesaan dengan Masyarakat Perkotaan
Kehidupaan masyarakat desa berbeda dengan
masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah keadaan lingkungan, yang
mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Kesan
masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam berpikir
dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan seperti ini karena masyarakat
kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan kurang banyak pengalaman.
Untuk memahami masyarakata pedesaan dan
perkotaan tidak mendefinisikan secara universal dan obyektif. Tetapi harus
berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah
orang, tingal dalam suatu daerah tertentu, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya,
rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepensi, adanya norma-norma dan
kebudayaan.
Masyarakat pedesaan ditentukan oleh bentuk
fisik dan sosialnyya, seperti ada kolektifitas, petani iduvidu, tuan tanah,
buruh tani, nelayan dsb.
Masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan masing-masing
dapat diperlakukan sebagai sistem jaringan hubungan yang kekal dan penting,
serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan dengan masyarakat lain.
Jadi perbedaan atau ciri-ciri kedua masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam
hal lingkungan umumnya dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran
komunitas, kepadatan penduduk, homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal,
mobilitas sosial, interaksi sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan,
ukuran kehidupan, solidaritas sosial, dan nilai atau sistem lainnya.
Komentar
Posting Komentar